No icon

Polusi Udara Turut Andil dalam Kematian Hampir 500 Ribu Bayi pada 2019

Polusi Udara Turut Andil dalam Kematian Hampir 500 Ribu Bayi pada 2019

ROBIALAKBAR.COMJakarta - Kepala Sub Bidang Informasi Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG, Suradi, mengatakan kabut yang menyelimuti wilayah Jakarta pagi tadi, Jumat, 6 November 2020, bukan semata-mata polusi.

Menurut dia, kabut tersebut merupakan lapisan inversi udara. “Kabut tadi pagi bukan karena polusi, tetapi kabut inversi udara yang mengandung akumulasi partikel polutan lebih tinggi,” ujar dia lewat pesan pendek.

Suradi menjelaskan, pada hari-hari tertentu di musim hujan dapat terjadi kabut karena uap air dekat permukaan tertahan oleh lapisan inversi. Adapun lapisan inversi merupakan lapisan atmosfer yang bagian atasnya lebih panas ketimbang bagian bawah.

Alhasil, uap air pun tertahan di bagian bawah tersebut. “Uap air yang tertahan kemudian mengalami pengembunan sehingga menjadi titik-titik air atau embun,” kata Suradi.

Menurut Suradi, karakterisrik polutan di atmosfir pada malam hari di Jakarta umumnya bergerak ke lapisan bawah lantaran kondisi udara yang mendingin dan lebih berat. Ketika ada inversi, kata Suradi, polutan terakumulasi lebih banyak dekat permukaan. “Sehingga terekam di alat BMKG konsentrasinya meningkat,” ucap dia.

Lebih lanjut, Suradi mengatakan kalau kabut udara yang terjadi pagi tadi bersifat basah, berbeda dengan kabut polusi yang kering. Hal itu terlihat ketika seiring matahari bersinar, kabut tersebut menghilang sehingga pada pukul 08.00 WIB tadi kualitas udara nampak membaik.

Tetapi, kata Suradi, konsentrasi polusi udara pagi ini memang tercatat tinggi sebagai dampak dari adanya lapisan inversi yang tebal itu. Data BMKG sejak semalam menyebutkan konsentrasi debu polutan PM 10 lebih dari 150 ug/m3. Udara dinyatakan sehat jika tak melebihi ambang batas tersebut.

Pada pagi hari ini, mulai pukul 06.00-07.00 WIB, konsentrasi PM 10 melonjak hingga 218 ug/m3. Konsentrasi tersebut lantas mulai turun hingga tercatat 50 ug/m3 pada pukul 12.00 WIB tadi.

Comment As:

Comment (0)